Monday, March 24, 2008

WISATA ALAM

Ciwidey, Alternatif Tujuan Wisata
oleh: Syarief Hidayat, SE
Bosan dengan Puncak atau Lembang ? Cobalah ke Ciwidey...


Salah satu daya tarik suatu tujuan wisata adalah panorama alamnya yang indah. Tempat yang terkenal memiliki panorama alam indah misalnya Puncak-Bogor dan Lembang. Keduanya berada di provinsi Jawa Barat. Rasanya tak perlu diceritakan lagi kedua tempat wisata itu. Banyak orang yang mengenal dan mengunjungi kedua tempat tersebut. Wisatawan yang datang pun tidak hanya turis domestik tetapi juga turis mancanegara. Apakah Jawa Barat hanya memiliki Puncak dan Lembang?
Jawa Barat dikaruniai alam yang indah dan subur. Tanah Sunda dijuluki sebagai priangan atau parahyangan yang berarti tempat para dewa bersemayam. Julukan ini tidak berlebihan. Dimana-mana di dalam area provinsi Jawa Barat kita dapat menyaksikan keindahan alam dan kesuburan tanahnya.
Ciwidey adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Bandung, Jawa Barat. Ciwidey terletak di sebelah selatan kotamadya Bandung. Untuk mencapai Ciwidey, dari Bandung kita menuju dulu Soreang yang merupakan ibu kota Kabupaten Bandung. Dari Soreang perjalanan dilanjutkan menuju Ciwidey. Jika menggunakan kendaraan pribadi perjalanan dari Bandung ke Ciwidey dapat ditempuh dalam waktu satu setengah jam.
Ciwidey merupakan daerah pertanian seperti halnya Lembang. Ciwidey terkenal sebagai penghasil sayuran seperti kol, kubis, seledri, bawang daun dan wortel. Seperti umumnya daerah penghasil sayuran, Ciwidey memiliki ketinggian antara 900 sampai 1200 di atas permukaan laut. Dengan ketinggian ini Ciwidey berudara sejuk cenderung dingin.
Ciwidey tidak hanya menghasilkan sayuran tetapi juga buah stroberi. Menurut salah seorang petani, stroberi yang dihasilkan ciwidey dikirim untuk memenuhi kebutuhan stoberi di Lembang. Bila Anda berkunjung pada hari Sabtu-Minggu atau hari libur lainnya, Anda dapat memetik sendiri stroberi di kebunnya. Di sepanjang jalan baik sebelah kiri maupun kanan, Anda dapat melihat kebun stroberi dimana kita boleh memetik langsung dari pohonnya. Harga per kilo jika kita memetik sendiri berkisar antara 30.000 sampai 40.000 rupiah. Namun jika harganya menurut Anda terlalu mahal, Anda dapat membelinya di kios-kios yang terdapat di pinggir jalan. Harga yang ditawarkan di kios berkisar antara 20 sampai 30 ribu rupiah. Petik sendiri memang lebih mahal, namun ada keasyikan tersendiri memetik langsung dari pohonnya, lebih fresh dan bisa memilih ukuran dan kematangan buah stroberi.
Salah seorang petani stoberi, Ujang Deni (45) mengaku pada hari Sabtu-Minggu dari stoberi yang dipetik langsung pengunjung bisa mendapatkan sampai satu juta rupiah.
“Dugi ka tiasa sajuta rupiah” ujarnya dengan logat Sunda yang kental.

Selain itu, Ciwidey juga memiliki beberapa tempat wisata seperti Kawah Putih, pemandian air panas Cimanggu, Ranca Upas dan Ciwalini.
Kawah Putih merupakan daerah wisata kawah dengan hamparan pasir putih. Adanya pasir yang berwarna putih inilah yang menjadi daya tarik kawasan ini. Biasanya pasir putih terdapat di daerah pantai. Sebut saja pasir putih Pangandaran. Pada hari libur Kawah Putih banyak dikunjungi wisatawan, domestik maupun mancanegara. Salah satunya rombongan mahasiswa STT Telkom Bandung. Mereka mengetahui adanya daerah wisata ini dari rekan-rekannya. Kawah Putih juga pernah dijadikan tempat pengambilan gambar (shooting) film horor yang dibintangi Julie Estelle dan Nirina Zubir.
Cimanggu merupakan daerah pariwisata dengan pemandian air panas. Kita tidak hanya dapat berendam dengan air panas di Cimanggu tetapi juga dapat menikmati keindahan alam di sekitar area pemandian. Tidak hanya itu. Pihak pengelola juga menyediakan bentuk rekreasi lain seperti out bond yang sekarang ini sedang ngetren.
Di Ranca Upas kita bisa melihat penangkaran rusa. Disediakan tempat yang cukup strategis untuk memantau kehidupan hewan yang dilindungi ini. Area Ranca Upas meliputi juga rawa darat. Suatu ciri tersendiri mengingat daerah rawa biasanya berada di sekitar pinggir laut. Konon katanya rawa darat hanya ada dua di dunia. Salah satunya ya di Ranca Upas ini. Bagi Anda yang senang berkemah, Anda bisa mendirikan tenda di kawasan Ranca Upas. Di area ini juga tersedia kolam air panas. Namun jika dibandingkan dengan air panas lain yang ada di Ciwidey, kolam air panas yang ada di Ranca Upas ini kurang representatif. Tapi lumayanlah, setelah lelah melihat rusa dan tidur di tenda, kita bisa berendam dalam air panas untuk menyegarkan tubuh.
Ciwalini merupakan salah satu perkebunan teh milik PT Perkebunan Nusantara. Area perkebunan merupakan daerah wisata juga. Tersedia beberapa bungalow yang disewakan. Panorama alam yang indah merupakan daya tarik di Ciwalini. Kawasan ini mengingatkan kita pada pemandangan di Puncak, Bogor. Di daerah ini juga tersedia pemandian air panas yang bersumber dari gunung. Kita juga bisa menikmati teh hijau hasil produksi Ciwalini.
Tidak berlebihan jika dikatakan Ciwidey adalah daerah wisata air panas karena tiap kawasan wisata mempunyai pemandian air panas. Bahkan ada satu tempat wisata air panas yang tidak terurus. Tempat itu bernama pemandian air panas Punceling. Area air panas ini merupakan bagian dari tanah milik Perum Perhutani. Sebenarnya Punceling mempunyai ciri unik karena sumber air panasnya bukan dari gunung melainkan langsung dari mata air, walaupun airnya tidak sepanas yang bersumber dari gunung. Sayangnya kawasan wisata ini lebih dari 20 tahun dibiarkan tak terawat.
Menurut staf Pengawas Perhutani, Baban (55) Punceling dibuka pertama kali tahun 1980. Pemandian ini hanya bertahan kurang lebih 5 tahun kemudian terbengkalai.
“Kurang laku, kalah dengan Cimanggu” kata Baban menyatakan alasan tutupnya pemandian Punceling.
Memang untuk mencapai tempat pemandian Punceling, dari jalan raya harus menempuh jarak sekitar 1 kilometer. Walaupun jalannya telah diaspal tetapi hanya bisa dilalui satu mobil. Jika kebetulan berpapasan dengan mobil dari arah depan akan susah berlewatan.
Mitra Polisi menyaksikan kondisi jalan pada saat peliputan (20/1) masih cukup bagus walaupun lapisan aspal banyak yang terkelupas. Hanya saja akses menuju pemandian sudah tertutup rumput liar. Area pemandian lebih memprihatinkan lagi. Pos masuk hampir tak dapat dikenali karena tertutup semak belukar. Bekas kolam pemandian masih terlihat cukup bagus. Sedangkan kamar-kamar pemandian masih berdiri walaupun langit-langitnya banyak yang berlubang. Sayang memang. Jika dikelola dengan baik mungkin akan menjadi daya tarik tersendiri untuk tujuan wisata Ciwiidey. Pihak Perhutani sendiri welcome jika ada investor yang berminat.
Kurang lengkap rasanya jika bicara daerah wisata tanpa membicakan buah tangan. Bagaimana dengan oleh-oleh Ciwidey ? Ciwidey mempunyai makanan khas yang bernama kalua. Kalua adalah manisan dari buah pepaya muda. Rasanya manis namun ada rasa asam sepet pepaya muda. Selain akanan Ciwidey mempunyai minuman khas dengan merk dagang “Bendrek Abah”. Minuman dari olahan jahe ini sangat cocok untuk udara dingin.
Ada juga kerajinan senjata tajam. Anda dapat menemui seorang pengrajin di sebuah rumah makan Sunda. Bermacam bentuk senjata yang ditawarkan seperti golok, keris dan kujang yang merupakan senjata khas Sunda. Menurut pengrajin yang ada di rumah makan itu, Mahdi (20) banyak juga pengunjung yang membeli kerajinan yang dijajakannya. Namun turis asing belum ada yang berminat membelinya.
“Mungkin turis asing kesulitan membawanya pulang ke negeri asalnya karena terbentuk pemeriksaan di bandara” ujar Mahdi.
Bagaimana dengan keamanan? Polisi Pariwisata dari Polres Bandung siap mengamankan kawasan wisata yang ada di Ciwidey. Polisi Pariwisata Polres Bandung ini berpersonil 5 orang. Dua diantaranya polisi wanita. Menurut Briptu Ganda, kawasan wisata yang ada di Ciwidey relatif aman. Sedangkan turis mancanegara masih relatif sedikit karena mungkin kurang promosi. Namun, umumnya turis asing sudah mengenal adanya Polisi Pariwisata dari brosur, agen perjalanan maupun hotel tempatnya menginap.
Polisi Pariwisata dapat dikenali dari seragamnya yang khas. Dengan penampilan yang lebih ramah sesuai motto “ senyum, sapa, salam” Polisi Pariwisata tidak hanya bertugas untuk pengamanan daerah wisata tetapi dapat berfungsi sebagai pemandu wisata. Namun belum semua orang tahu keberadaan Polisi Pariwisata. Sebut saja Gayuh Titis Pertama (23). Mahasiswa semester 7 STT Telkom Bandung ini tidak mengetahui adanya Polisi Pariwisata. Bahkan ia balik bertanya kepada Mitra Polisi apa saja tugasnya. Ketika diberi tahu kalau Polisi Pariwisata ini bisa berfungsi sebagai pemandu wisata, punya kemampuan berbahasa Inggris dan siap melayani pertanyaan seputar kawasan wisata tempat tugasnya, Gayuh menyatakan kekagumannya.
“ Ada ya polisi seperti itu” ujarnya. Bahkan mahasiswa yang sering dipanggil dosen oleh teman-temannya ini berjanji akan memberitahukan keberadaan Polisi Pariwisata lewat mailing list-nya.
Keamanan bukanlah satu-satunya aspek yang menunjang berhasilnya pengelolaan daerah tujuan wisata. Masih banyak faktor lain. Namun, yang paling penting adalah konsep yang jelas (grand design) bagaimana daerah wisata dijalankan. Di dalamnya termasuk persiapan infrastruktur, suprastruktur, promosi dan budaya masyarakat.
Soal budaya masyarakat tidak usah jauh-jauh menengok ke luar negeri. Lihatlah bagaimana Bali dengan budaya masyarakatnya. Pemerintah Daerah Bali telah menyiapkan budaya masyarakat yang berpariwisata. Hasilnya, masyarakat Bali merasa bagian dan harus ikut menunjang pariwisata. Pariwisata merupakan salah satu aspek pendapatan daerah. Keberhasilan daerah wisata tidak hanya ditunjang oleh promosi tetapi juga pengelolaan yang baik serta didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai. Jika ini dilakukan bukan tidak mungkin Ciwidey akan merupakan salah satu tujuan wisata potensial yang dapat mendatangkan pendapatan, khususnya bagi penduduk Ciwidey dan pendapatan daerah pada umumnya. ***

No comments: